Selasa, 12 Juli 2016

     Pada Jumat (8/7/116) atau hari ke 3 setelah lebaran tahun 2016, diadakan acara Pengajian dan Syawalan oleh warga masyarakat Dusun Nanggul. Acara ini merupakan acara rutin yang diadakan setiap tahun sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Idul Fitri. Bertempat di depan halaman Gedung TK ABA Nanggul, sebagian besar warga masyarakat Dusun Nanggul hadir dalam acara tersebut ditambah beberapa warga dari Dusun Kersan. Kepala Desa (Lurah) Triwidadi juga turut menghadiri acara tersebut dan memberikan sambutannya dalam rangkaian acara pembukaan. 

     Dalam acara tersebut ada sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ya, pada malam itu menjadi malam penampilan perdana bagi grup musik qasidah bernama "Shalawat Kharisma Nanggul". Digawangi oleh Wawan, Eva (keyboard), Yudi (Bass), Danar (Ketipung), Mawar, Darita, Erma (Vokal) mereka sukses menampilkan lagu-lagu islami khas qasidah'an. Sekitar 10 lagu sukses mereka bawakan, diantaranya pada saat pembukaan/menyambut peserta pengajian, pertengahan acara dan penutupan. Penampilan grup Shalawat Kharisma Nanggul bisa dikatakan sudah cukup baik, mengingat persiapan yang mepet (hanya berlatih intens selama kurang lebih satu minggu). Grup ini pun baru berusia beberapa bulan, sejak pertama kali berlatih bersama.
     Pada awalnya grup musik tersebut dipelopori oleh Eva atau yang lebih akrab disapa Gepol, pemuda Dusun Nanggul yang juga merupakan pengurus Karang Taruna Tri Pangudi Lestari Bidang Seni Budaya. Dengan bakat dan hobinya dalam bermusik, Ia mulai menggagas kegiatan berupa sebuah grup yang rutin dalam berlatih musik. Rumahnya sendiri menjadi basecamp tempat latihan dalam bermusik, karena juga sudah didukung dengan perangkat sound sistem yang bisa digunakan. Dimulai dengan mengajak beberapa pemuda dusun yang bisa memainkan alat musik, Ia selalu aktif menghidupkan kegiatan latihan musik tersebut. Termasuk mengajak beberapa personil dari dusun lain yang sudah berpengalaman seperti Wawan (pengelola rumah musik Triwidadi). Latihan rutin selalu diadakan minimal satu kali dalam seminggu. Saat berlatih, genre musik yang dimainkan pun bermacam-macam seperti dangdut, pop, qasidah, dsb.

     Harapannya dengan adanya grup musik Shalawat Kharisma Nanggul tersebut, kepemudaan di Dusun Nanggul bisa semakin maju, tidak kalah dengan dusun-dusun lain. Bisa memiliki identitas sendiri dalam bidang kesenian khususnya musik. Melalui kegiatan positif tersebut pula, Karang Taruna Dusun Nanggull juga bisa turut andil memberikan sumbangsih bagi kegiatan-kegiatan yang diadakan di  dusun. Dusun Nanggul tidak perlu susah-susah mencari sebuah grup kesenian jika akan mengadakan sebuah acara besar, karena pemudanya sendiri sudah bisa menampilkan apa yang mereka butuhkan.







Senin, 11 Juli 2016

1. Aspek Geografis

     Dusun Nanggul terletak di Kelurahan Triwidadi, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan luas kurang lebih 35 Ha, secara geografis dusun ini masih berupa dataran rendah walaupun memiliki medan perbukitan dan juga terdapat sawah di dalamnya. Batas sebelah utara adalah : Dusun Guwo dan Dusun Sambikerep, batas sebelah selatan : Dusun Jojoran Kulon, batas sebelah barat : Dusun Kersan dan Dusun Gampeng, batas sebelah timur : Dusun Jojoran Wetan. Akses jalan menuju Dusun Nanggul sudah cukup baik, walaupun belum memiliki jalan aspal tapi kendaraan roda 4 bisa tetap lancar masuk melewati jalan-jalan corblok.



 2. Aspek Pemerintahan/Politik

Pembangunan Corblok Jalan
     Dusun Nanggul dipimpin oleh seorang kepala dusun (dukuh) bernama Bpk Wakimin, dan terdiri dari 4 rukun tetangga (RT), serta memiliki sekitar 120 kepala keluarga atau sekitar 500-an penduduk. Terdapat beberapa organisasi yang ada di dalamnya seperti Pokgiat, Kelompok Tani, Pengurus Masjid, Ibu-Ibu PKK, Karang Taruna, dan Remaja Masjid. Beberapa program kegiatan dari Pokgiat adalah pembangunan fisik seperti corblok jalan, irigasi, dsb. Pengurus Masjid rutin mengadakan kegiatan keagamaan seperti pengajian dan juga mengadakan pembangunan fisik untuk masjid. Ibu-ibu PKK mengadakan posyandu bulanan untuk balita dan lansia. Sedangkan Karang Taruna dan Remaja Masjid memiliki kegiatan-kegiatan dalam hal kepemudaan.

3. Aspek Ekonomi Dan Mata Pencaharian

     Mata Pencaharian di Dusun Nanggul sebagian besar (60%) adalah bertani. Sisanya bekerja sebagai pedagang, peternak, buruh, wiraswasta. Di Dusun Nanggul juga terdapat warga yang mengerjakan home industry berupa pengolahan kayu/meubel (dengan produk seperti almari, meja, kursi, pintu, dsb) dan pengolahan kaca alumunium (dengan produk jendela kaca, pintu kaca, etalase, dsb). Juga terdapat warga yang memiliki usaha kerajinan tangan memanfaatkan kulit pisang, eceng gondok, rotan,dsb. Dalam hal kelembagaan, Dusun Nanggul memiliki perkumpulan kelompok tani yang mengadakan program-program kegiatan untuk memajukan usaha pertaniannya.
Salah Satu Usaha Sampingan Warga dengan Beternak Sapi

 

4. Aspek Pendidikan

     Kondisi pendidikan di Dusun Nanggul dapat dikatakan hampir sama dengan dusun yang lainnya. Rata rata warga dusun ini hanya mengenyam pendidikan sampai Sekolah Menengah Atas atau minimal Sekolah Menengah Pertama. Untuk warga-warga yang lebih tua sebagian besar hanya mengenyam pendidikan hingga Sekolah Dasar. Namun saat ini generasi muda yang sedang menjalani pendidikan hingga Perguruan Tinggi sudah semakin meningkat.  Beberapa warga yang sudah tua juga melaksanakan program wajib belajar dengan mengikuti program kejar paket.
     Dusun Nanggul tidak memiliki lembaga pendidikan sekolah yang khusus berada di dusun tersebut. Untuk Sekolah Dasar berada di dusun sebelah (Dusun Jojoran Kulon dan Dusun Guwo), kemudian SMP berada di Pajangan. Di dusun ini hanya terdapat TK dan TPA. Untuk akses warga menuju ke sekolah sebagian besar dengan berjalan kaki dan bersepeda motor.
Murid TK Aisyah Bustanul Athfal di Dusun Nanggul

 

5. Aspek Keagamaan

     Dusun Nanggul memiliki unsur agama yang sangat kental. Terdapat 1 Masjid dan 1 Mushola yang aktif digunakan warga untuk beribadah. Dengan mayoritas pemeluk agama Islam, warga melakukan kegiatan keagamaan rutin berupa pengajian bersama. Pengajian rutin sering diadakan oleh ibu-ibu di masing-masing RT. Selain itu, ada juga pengajian umum yang diadakan di Dusun Nanggul secara rutin setiap Minggu Legi. Kebanyakan pengajian diadakan di Masjid dan Mushola. Dan untuk semakin meningkatkan minat warga Dusun Nanggul dalam aspek keagamaan, kegiatan pengajian dilaksanakan secara bergiliran ke beberapa rumah warga setempat. Lembaga keagamaan yang terdapat di Dusun Nanggul adalah lembaga Pengurus Masjid AnNur  dan Remaja Islam Masjid AnNur.
Kegiatan pengajian di Mushola Sinar Iman

 

6. Aspek Kebudayaan

     Dusun Nanggul belum memiliki kelompok kesenian yang bisa dijadikan identitas dusun. Namun saat ini karang taruna yang ada mencoba membuat kelompok grup musik qasidah yang rutin berlatih setiap minggunya dan juga telah ditampilkan dalam acara yang diadakan di dusun. Budaya kebiasaan sehari hari di Dusun Nanggul dapat dikatakan sama dengan dusun yang lainnya di Desa Triwidadi, seperti masih kentalnya unsur ramah tamah antar warga dan saling gotong royong. Budaya tersebut terus dijaga oleh warga Dusun Nanggul, misalnya dengan rutin mengadakan kegiatan kerja bakti setiap minggu pagi, saling membantu ketika salah satu warga ada yang mengadakan hajatan besar. Kegiatan ronda malam juga menjadi kegiatan rutin yang menjadi budaya turun temurun antar warga untuk mendukung keamanan dusun. Sehingga di Dusun Nanggul dapat tergolong dusun yang aman sama seperti dusun yang lainnya.
Grup Musik Sholawat Karisma Milik Karang Taruna



Berikut sebuah video pendek yang menggambarkan Profil Dusun Nanggul dan masyarakat di dalamnya



NB: penulis hanya membuat artikel berdasarkan pengetahuan penulis yang terbatas, koreksi / tambahan informasi akan sangat kami harapkan.

Kamis, 07 Juli 2016

 
     Minal aidin wal fa'idzin, mohon maaf lahir dan batin. Hari nan fitri itu pun tiba. Seluruh umat Islam bersukacita merayakannya. Saling bermaafan, silaturahim, halal bihalal menjadi nuansa khas dalam suasana lebaran di Dusun Nanggul. Aneka kue lebaran menjadi sesuatu yang "wajib" disajikan di setiap rumah untuk menjamu tamunya. Idul Fitri memang sangat istimewa. Hal itu karena umat muslim merayakan hari tersebut setelah melakukan perjuangan selama satu bulan. Perjuangan melawan hawa nafsu, amarah, dan berbagai sifat buruk lainnya. Wajar saja saat hari Idul Fitri tiba, semua umat menyambutnya dengan bahagia, terlahir menjadi sosok baru yang bersih, layaknya bayi yang baru lahir.
     Pada Kamis (070/7/2016) pemuda-pemudi Karang Taruna Tri Pangudi Lestari Dusun Nanggul mengadakan silaturahmi dan halal bihalal ke rumah tokoh-tokoh masyarakat di Dusun Nanggul. Beberapa tokoh masyarakat tersebut seperti Bpk Pairin (Bpk BPD), Bpk Wakimin (Kepala Dusun), Bapak Tujianto (Bpk Kaum Rois), Bpk Ngadiyo (Pembina Karang Taruna), dan Bpk Puji (Penasehat Karang Taruna). Bapak-bapak tokoh itulah yang selalu memberikan motivasi, nasihat, dan bimbingan bagi kemajuan kepemudaan di Dusun Nanggul. Melalui silaturahmi tersebut, selain sebagai ajang meminta maaf kepada yang lebih tua, juga lebih mempererat rasa kebersamaan dan kekeluargaan diantara pemuda dan tokoh-tokoh masyarakat. Sehingga melalui kedekatan dan komunikasi yang baik, kedepannya diharapkan terjadi sinergitas semua elemen masyarakat (baik yang tua maupun yang muda), demi pembangunan di Dusun Nanggul.

Halal Bihalal ke rumah Bpk Tujianto

(Bonus) special quotes tokoh masyarakat Nanggul :
~ "Njoget'o ben wong liyo iso ndelok awakdewe" (Menarilah agar orang lain bisa melihat kita) ~
Bpk Pairin (BPD Desa Triwidadi+mantan ketua Karang Taruna Tri Pangudi Lestari yang pertama kali)

~ "Kekompakan, kebersamaan, dan guyub rukun merupakan modal utama pembangunan" ~ 
Bpk Wakimin (Kepala Dusun Nanggul)




Kamis, 30 Juni 2016

      Dusun Nanggul yang berada di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentu saja masih didiami oleh mayoritas orang-orang Jawa  asli, yang membuat nilai-nilai dan tradisi-tradisi Jawa masih sangat terasa di setiap aspek kehidupan. Salah satu tradisi dari beraneka ragam tradisi Suku Jawa terutama yang berkaitan dengan pemuda adalah tradisi sinoman. Apa itu Sinoman?

     Pada dasarnya sinoman sebenarnya merupakan salah satu bentuk dari budaya Jawa yang sangat mendasar yakni gotong royong. Sinoman adalah sebutan bagi orang-orang yang menjadi juru laden atau orang-orang yang melayani para tamu manakala ada hajatan (acara besar seperti pernikahan atau khitanan) yang tengah dilakukan oleh tetangga atau  apabila tengah ada acara di kampung (halal bihalal, tujuhbelasan, dsb). Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh para pemuda dan pemudi desa meskipun terkadang para orang tua juga ikut membantu. Pekerjaan para sinoman benar-benar bagaikan pramusaji, manakala hidangan telah selesai dipersiapkan para sinoman harus segera bergerak untuk membagikan hidangan tersebut ke para tamu satu per satu. Lalu setelah para tamu selesai menyantap hidangan, para sinoman pun bergerak kembali dengan mengambil piring, gelas ataupun mangkok yang ditinggalkan oleh para tamu dan segera diberikan kepada para tukang cuci piring. Semua tamu harus terlayani dengan baik dan tidak boleh ada tumpukan piring kotor di sekitar tempat hajatan.

     Sinoman itu cukup melelahkan bahkan terkadang kalau pas apes ya bisa sangat melelahkan. Itu semua tergantung dari jumlah tamu undangan, jumlah hidangan, serta jumlah personel para sinoman. Untuk itulah biasanya jumlah personel sinoman harus disesuaikan dengan besar/kecilnya acara agar tidak keteteran dalam melayani para tamu. Apalagi jika dalam sebuah acara pernikahan yang merupakan acara sakral, maka tidak boleh tercoreng oleh hal-hal sepele misalnya dalam hal penyajian hidangan ke tamu. Semuanya harus diperhitungkan dengan matang sampai hal-hal terkecil. Untuk itulah sinoman juga mempunyai peran besar dalam mensukseskan sebuah hajatan.


     Di Dusun Nanggul sendiri memiliki kepengurusan khusus untuk mengatur sinoman tersebut. Kepengurusan khusus tersebut berfungsi untuk membagi dan menugaskan personil ketika akan ada suatu hajatan dan mengkoordinasi saat di tempat hajatan. Regenerasi juga terus dilakukan agar jumlah personil tidak habis jika pemuda yang sudah senior mulai berkeluarga dan tidak bisa terus menerus aktif menjadi personil sinoman.

     Sinoman di Dusun Nanggul terus berkembang, bukan hanya membantu dalam bentuk tenaga pramusaji saja tetapi juga sudah memiliki panggung dan dekorasi pernikahan yang bisa disewakan. Dekorasi pernikahan tersebut banyak dipakai oleh warga dusun Nanggul sendiri yang akan menggelar pesta pernikahan. Bukan hanya warga Nanggul saja yang menyewa, saat ini bahkan pemakainya sudah meluas ke dusun-dusun tetangga sebelah, seperti Dusun Guwo, Dusun Jojoran, Dusun Kersan, Dusun Kadireso, dll. Harga sewanya pun jauh lebih murah jika dibandingkan dengan di tempat-tempat penyewaan dekorasi pernikahan lain. Penataan panggung dan dekorasi berbentuk janur/bunga dilakukan sendiri oleh kreatifitas pemuda-pemuda Dusun Nanggul.


     Saat ini di perkotaan, salah satu tradisi asli Suku Jawa ini mungkin nyaris dilupakan oleh orang-orang. Fenomena penggunaan catering dalam acara hajatan, membuat peran sinoman tergantikan oleh para pramusaji dari pengusaha catering yang tentunya lebih profesional. Padahal banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari tradisi sinoman. Sinoman bisa mengajarkan kita untuk selalu ikhlas dalam menolong sesama sesuai dengan nilai gotong royong yang terpatri kuat bagi orang-orang Jawa. Tradisi sinoman juga membuat kita lebih dekat dengan para tetangga yang lain dalam caranya sendiri. Kerjasama dan semangat melayani orang lain tanpa pamrih inilah yang seharusnya tetap diuri-uri oleh masyarakat Jawa, yang kemudian nilai-nilai dan pelajarannya bisa diterapkan dalam keseharian kita.


Dekorasi Pernikahan Milik Sinoman Dusun Nanggul

Jumat, 03 Juni 2016

     Berawal dari maraknya perburuan satwa alam, banyak orang-orang luar yang bebas keluar masuk dusun dengan modus berburu binatang seperti tokek, burung, kroto, tupai, dan sebagainya. Hal itu bahkan dilakukan pada malam hari, sehingga menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan bagi warga. Apalagi ditambah banyaknya kabar kasus pencurian di dusun-dusun sebelah yang berbatasan langsung dengan Nanggul.

     Untuk mengantisipasi hal tersebut sekaligus untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban, para pemuda karang taruna membuat papan peringatan yang berisi larangan berburu, larangan masuk bagi pemulung, dan membatasi jam kunjung tamu maksimal sampai dengan jam 21.00. Papan peringatan ini dipasang di setiap sudut atau jalan masuk menuju Dusun nanggul, dengan harapan agar bisa dibaca dan ditaati bagi orang-orang luar yang akan masuk ke Dusun Nanggul.
Untuk lebih menegaskan aturan tentang jam kunjung tamu, pemuda karang taruna juga membuat stiker tentang batas jam kunjung tamu. Stiker tersebut akan ditempel di setiap rumah warga, dengan harapan bisa dibaca dan ditaati bagi warga yang akan bertamu atau menerima tamu.
     Sebelum membuat stiker jam kunjung tamu dan papan peringatan tersebut, terlebih dahulu pemuda karang taruna meminta ijin terlebih dahulu kepada Kepala Dusun, Ketua Pokgiat, Ketua RT, dan para tokoh masyarakat melalui forum pertemuan rutin pokgiat yang diadakan setiap malam minggu pahing. Setelah menerima persetujuan dari para perangkat dusun, barulah pembuatan stiker dan papan peringatan itu dilakukan.

     Stiker jam kunjung tamu dibuat sesuai jumlah rumah/kepala keluarga yang ada di dusun, sedangkan papan peringatan dibuat sejumlah 8 buah, setiap satu RT dipasang 2 buah papan peringatan.

Semoga dengan dibuatnya aturan tersebut, kelestarian alam di Dusun Nanggul tetap terjaga, warga lebih tertib dalam aturan/norma-norma yang berlaku, serta bisa menjaga stabilitas keamanan di Dusun Nanggul.
                                                    


 
 

 
 
 

Minggu, 29 Mei 2016

    Untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan 1437 H, pada hari Minggu (29/05/16) para pemuda karang taruna dusun Nanggul mengadakan kegiatan kerja bakti membersihkan Masjid An-Nur. Pekerjaan seperti mencuci tikar, mengepel lantai, membersihkan halaman, dsb dilakukan secara bersama-sama dengan Remaja Islam Masjid An-Nur (RISMA An-Nur). Khusus untuk mencuci tikar dilakukan di sungai progo, karena dirasa lebih mudah dalam pengerjaannya dibanding jika dilakukan di sumur dekat masjid.

Jumat, 27 Mei 2016


     Membuat anak-anak senang ke masjid adalah bagian yang sangat penting dari upaya untuk membangun generasi yang shalih dan shalihah. Di masjid anak-anak dapat belajar mengaji Al-Qur'an, belajar shalat (baik itu gerakan maupun bacaan) dengan baik, dasar-dasar penting dalam ilmu agama Islam, dan pembiasaan beraklak mulia melalui Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA).

     Mengingat pentingnya hal ini, pengurus Karang Taruna Dusun Nanggul bidang kerohanian berinisiatif mengadakan kegiatan TPA tersebut. Kegiatan yang sebelumnya hanya ada setiap bulan Ramadhan, kini setiap hari Kamis dan Minggu sore Masjid AnNur Dusun Nanggul ramai didatangi santri-santri yang akan belajar mengaji.

     Hal ini terwujud berkat kerja keras dari rekan-rekan pemuda-pemudi dusun Nanggul yang dapat meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu membaca Al-Qur'an kepada anak-anak TPA. Rekan-rekan pemuda juga tak kenal lelah untuk selalu memberikan ilmu dan arahan-arahan untuk santri dan santriwati TPA. Khusus untuk bulan ramadhan TPA di lakukan rutin tiap harinya dan di teruskan dengan berbuka puasa bersama-sama.

     Beberapa materi yang diberikan kepada santri seperti belajar membaca iqro' atau Al-Qur'an, hafalan doa sehari-hari dan surah pendek, latihan wudhu, kisah-kisah nabi, dan lain-lain.



Kegiatan TPA Masjid Quwwatul Muslimin Sambisari

Diposkan oleh nurzaman sidik on Kamis, 11 Juli 2013
Sahabat, ada sedikit cerita menarik saat Ramadhan di dusun Sambisari Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta tepatnya di masjid Quwwatul Muslimin. Seperti biasa masjid ini selalu ramai dengan kegiatan-kegiatan ramadhan dan yang akan saya ceritakan adalah kegiatan TPA dan buka bersama di masjid Quwwatul Muslimin. Sebenarnya banyak kegiatan menarik lainnya di masjid tersebut, tapi mungkin baru bisa saya posting pada postingan selanjutnya.

TPA di masjid Quwwatul Muslimin Sambisari Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta
Foto Masjid Quwwatul Muslimin Sambisari

Untuk kegiatan TPA di masjid Quwwatul Muslimin ini terwujud berkat kerja keras dari rekan-rekan pemuda-pemudi Sambisari yang dapat meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu membaca Al-Qur'an kepada anak-anak TPA. Rekan-rekan pemuda juga tak kenal lelah untuk selalu memberikan arahan-arahan untuk santri dan santriwati TPA. Khusus untuk bulan ramadhan TPA di lakukan rutin tiap harinya dan di teruskan dengan berbuka puasa bersama-sama.

TPA masjid Quwwatul Muslimin untuk ramadhan tahun 1434 H ini memiliki misi untuk membuat santriwan dan santriwatinya pandai membaca Al-Qur'an, hafal banyak surah-surah pendek dan doa sehari-hari, dapat melakukan wudu dan solat dengan benar dan khusuk serta mengembangkan kreativitas santriwan dan santriwati.

Dengan begitu adapun jadwal pelaksanaan TPA adalah:
mebaca iqro' atau Al-Qur'an + hafalan doa sehari-hari dan surah pendek : senin, rabu,dan jum'at
latihan wudu dan solat : selasa dan kamis
mewarnai : sabtu
renungan/materi/permainan : minggu

Dengan sumber daya manusia dari rekan-rekan pemuda-pemudi insyaallah TPA masjid Quwwatul Muslimin dapat terwujud sebagaimana dengan visi TPA.
- See more at: http://nzsidik.blogspot.co.id/2013/07/kegiatan-tpa-masjid-quwatul-muslimin.html#sthash.LMf5fsT2.dpuf
ahabat, ada sedikit cerita menarik saat Ramadhan di dusun Sambisari Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta tepatnya di masjid Quwwatul Muslimin. Seperti biasa masjid ini selalu ramai dengan kegiatan-kegiatan ramadhan dan yang akan saya ceritakan adalah kegiatan TPA dan buka bersama di masjid Quwwatul Muslimin. Sebenarnya banyak kegiatan menarik lainnya di masjid tersebut, tapi mungkin baru bisa saya posting pada postingan selanjutnya.

TPA di masjid Quwwatul Muslimin Sambisari Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta
Foto Masjid Quwwatul Muslimin Sambisari

Untuk kegiatan TPA di masjid Quwwatul Muslimin ini terwujud berkat kerja keras dari rekan-rekan pemuda-pemudi Sambisari yang dapat meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu membaca Al-Qur'an kepada anak-anak TPA. Rekan-rekan pemuda juga tak kenal lelah untuk selalu memberikan arahan-arahan untuk santri dan santriwati TPA. Khusus untuk bulan ramadhan TPA di lakukan rutin tiap harinya dan di teruskan dengan berbuka puasa bersama-sama.

TPA masjid Quwwatul Muslimin untuk ramadhan tahun 1434 H ini memiliki misi untuk membuat santriwan dan santriwatinya pandai membaca Al-Qur'an, hafal banyak surah-surah pendek dan doa sehari-hari, dapat melakukan wudu dan solat dengan benar dan khusuk serta mengembangkan kreativitas santriwan dan santriwati.

Dengan begitu adapun jadwal pelaksanaan TPA adalah:
mebaca iqro' atau Al-Qur'an + hafalan doa sehari-hari dan surah pendek : senin, rabu,dan jum'at
latihan wudu dan solat : selasa dan kamis
mewarnai : sabtu
renungan/materi/permainan : minggu

Dengan sumber daya manusia dari rekan-rekan pemuda-pemudi insyaallah TPA masjid Quwwatul Muslimin dapat terwujud sebagaimana dengan visi TPA. - See more at: http://nzsidik.blogspot.co.id/2013/07/kegiatan-tpa-masjid-quwatul-muslimin.html#sthash.LMf5fsT2.dpuf
ahabat, ada sedikit cerita menarik saat Ramadhan di dusun Sambisari Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta tepatnya di masjid Quwwatul Muslimin. Seperti biasa masjid ini selalu ramai dengan kegiatan-kegiatan ramadhan dan yang akan saya ceritakan adalah kegiatan TPA dan buka bersama di masjid Quwwatul Muslimin. Sebenarnya banyak kegiatan menarik lainnya di masjid tersebut, tapi mungkin baru bisa saya posting pada postingan selanjutnya.

TPA di masjid Quwwatul Muslimin Sambisari Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta
Foto Masjid Quwwatul Muslimin Sambisari

Untuk kegiatan TPA di masjid Quwwatul Muslimin ini terwujud berkat kerja keras dari rekan-rekan pemuda-pemudi Sambisari yang dapat meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu membaca Al-Qur'an kepada anak-anak TPA. Rekan-rekan pemuda juga tak kenal lelah untuk selalu memberikan arahan-arahan untuk santri dan santriwati TPA. Khusus untuk bulan ramadhan TPA di lakukan rutin tiap harinya dan di teruskan dengan berbuka puasa bersama-sama.

TPA masjid Quwwatul Muslimin untuk ramadhan tahun 1434 H ini memiliki misi untuk membuat santriwan dan santriwatinya pandai membaca Al-Qur'an, hafal banyak surah-surah pendek dan doa sehari-hari, dapat melakukan wudu dan solat dengan benar dan khusuk serta mengembangkan kreativitas santriwan dan santriwati.

Dengan begitu adapun jadwal pelaksanaan TPA adalah:
mebaca iqro' atau Al-Qur'an + hafalan doa sehari-hari dan surah pendek : senin, rabu,dan jum'at
latihan wudu dan solat : selasa dan kamis
mewarnai : sabtu
renungan/materi/permainan : minggu

Dengan sumber daya manusia dari rekan-rekan pemuda-pemudi insyaallah TPA masjid Quwwatul Muslimin dapat terwujud sebagaimana dengan visi TPA. - See more at: http://nzsidik.blogspot.co.id/2013/07/kegiatan-tpa-masjid-quwatul-muslimin.html#sthash.LMf5fsT2.dpuf
ahabat, ada sedikit cerita menarik saat Ramadhan di dusun Sambisari Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta tepatnya di masjid Quwwatul Muslimin. Seperti biasa masjid ini selalu ramai dengan kegiatan-kegiatan ramadhan dan yang akan saya ceritakan adalah kegiatan TPA dan buka bersama di masjid Quwwatul Muslimin. Sebenarnya banyak kegiatan menarik lainnya di masjid tersebut, tapi mungkin baru bisa saya posting pada postingan selanjutnya.

TPA di masjid Quwwatul Muslimin Sambisari Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta
Foto Masjid Quwwatul Muslimin Sambisari

Untuk kegiatan TPA di masjid Quwwatul Muslimin ini terwujud berkat kerja keras dari rekan-rekan pemuda-pemudi Sambisari yang dapat meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu membaca Al-Qur'an kepada anak-anak TPA. Rekan-rekan pemuda juga tak kenal lelah untuk selalu memberikan arahan-arahan untuk santri dan santriwati TPA. Khusus untuk bulan ramadhan TPA di lakukan rutin tiap harinya dan di teruskan dengan berbuka puasa bersama-sama.

TPA masjid Quwwatul Muslimin untuk ramadhan tahun 1434 H ini memiliki misi untuk membuat santriwan dan santriwatinya pandai membaca Al-Qur'an, hafal banyak surah-surah pendek dan doa sehari-hari, dapat melakukan wudu dan solat dengan benar dan khusuk serta mengembangkan kreativitas santriwan dan santriwati.

Dengan begitu adapun jadwal pelaksanaan TPA adalah:
mebaca iqro' atau Al-Qur'an + hafalan doa sehari-hari dan surah pendek : senin, rabu,dan jum'at
latihan wudu dan solat : selasa dan kamis
mewarnai : sabtu
renungan/materi/permainan : minggu

Dengan sumber daya manusia dari rekan-rekan pemuda-pemudi insyaallah TPA masjid Quwwatul Muslimin dapat terwujud sebagaimana dengan visi TPA. - See more at: http://nzsidik.blogspot.co.id/2013/07/kegiatan-tpa-masjid-quwatul-muslimin.html#sthash.LMf5fsT2.dpuf

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

Selamat Idul Fitri 1437 H

Video Pilihan

Foto Pilihan

Popular Posts