Kamis, 30 Juni 2016

      Dusun Nanggul yang berada di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentu saja masih didiami oleh mayoritas orang-orang Jawa  asli, yang membuat nilai-nilai dan tradisi-tradisi Jawa masih sangat terasa di setiap aspek kehidupan. Salah satu tradisi dari beraneka ragam tradisi Suku Jawa terutama yang berkaitan dengan pemuda adalah tradisi sinoman. Apa itu Sinoman?

     Pada dasarnya sinoman sebenarnya merupakan salah satu bentuk dari budaya Jawa yang sangat mendasar yakni gotong royong. Sinoman adalah sebutan bagi orang-orang yang menjadi juru laden atau orang-orang yang melayani para tamu manakala ada hajatan (acara besar seperti pernikahan atau khitanan) yang tengah dilakukan oleh tetangga atau  apabila tengah ada acara di kampung (halal bihalal, tujuhbelasan, dsb). Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh para pemuda dan pemudi desa meskipun terkadang para orang tua juga ikut membantu. Pekerjaan para sinoman benar-benar bagaikan pramusaji, manakala hidangan telah selesai dipersiapkan para sinoman harus segera bergerak untuk membagikan hidangan tersebut ke para tamu satu per satu. Lalu setelah para tamu selesai menyantap hidangan, para sinoman pun bergerak kembali dengan mengambil piring, gelas ataupun mangkok yang ditinggalkan oleh para tamu dan segera diberikan kepada para tukang cuci piring. Semua tamu harus terlayani dengan baik dan tidak boleh ada tumpukan piring kotor di sekitar tempat hajatan.

     Sinoman itu cukup melelahkan bahkan terkadang kalau pas apes ya bisa sangat melelahkan. Itu semua tergantung dari jumlah tamu undangan, jumlah hidangan, serta jumlah personel para sinoman. Untuk itulah biasanya jumlah personel sinoman harus disesuaikan dengan besar/kecilnya acara agar tidak keteteran dalam melayani para tamu. Apalagi jika dalam sebuah acara pernikahan yang merupakan acara sakral, maka tidak boleh tercoreng oleh hal-hal sepele misalnya dalam hal penyajian hidangan ke tamu. Semuanya harus diperhitungkan dengan matang sampai hal-hal terkecil. Untuk itulah sinoman juga mempunyai peran besar dalam mensukseskan sebuah hajatan.


     Di Dusun Nanggul sendiri memiliki kepengurusan khusus untuk mengatur sinoman tersebut. Kepengurusan khusus tersebut berfungsi untuk membagi dan menugaskan personil ketika akan ada suatu hajatan dan mengkoordinasi saat di tempat hajatan. Regenerasi juga terus dilakukan agar jumlah personil tidak habis jika pemuda yang sudah senior mulai berkeluarga dan tidak bisa terus menerus aktif menjadi personil sinoman.

     Sinoman di Dusun Nanggul terus berkembang, bukan hanya membantu dalam bentuk tenaga pramusaji saja tetapi juga sudah memiliki panggung dan dekorasi pernikahan yang bisa disewakan. Dekorasi pernikahan tersebut banyak dipakai oleh warga dusun Nanggul sendiri yang akan menggelar pesta pernikahan. Bukan hanya warga Nanggul saja yang menyewa, saat ini bahkan pemakainya sudah meluas ke dusun-dusun tetangga sebelah, seperti Dusun Guwo, Dusun Jojoran, Dusun Kersan, Dusun Kadireso, dll. Harga sewanya pun jauh lebih murah jika dibandingkan dengan di tempat-tempat penyewaan dekorasi pernikahan lain. Penataan panggung dan dekorasi berbentuk janur/bunga dilakukan sendiri oleh kreatifitas pemuda-pemuda Dusun Nanggul.


     Saat ini di perkotaan, salah satu tradisi asli Suku Jawa ini mungkin nyaris dilupakan oleh orang-orang. Fenomena penggunaan catering dalam acara hajatan, membuat peran sinoman tergantikan oleh para pramusaji dari pengusaha catering yang tentunya lebih profesional. Padahal banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari tradisi sinoman. Sinoman bisa mengajarkan kita untuk selalu ikhlas dalam menolong sesama sesuai dengan nilai gotong royong yang terpatri kuat bagi orang-orang Jawa. Tradisi sinoman juga membuat kita lebih dekat dengan para tetangga yang lain dalam caranya sendiri. Kerjasama dan semangat melayani orang lain tanpa pamrih inilah yang seharusnya tetap diuri-uri oleh masyarakat Jawa, yang kemudian nilai-nilai dan pelajarannya bisa diterapkan dalam keseharian kita.


Dekorasi Pernikahan Milik Sinoman Dusun Nanggul

Jumat, 03 Juni 2016

     Berawal dari maraknya perburuan satwa alam, banyak orang-orang luar yang bebas keluar masuk dusun dengan modus berburu binatang seperti tokek, burung, kroto, tupai, dan sebagainya. Hal itu bahkan dilakukan pada malam hari, sehingga menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan bagi warga. Apalagi ditambah banyaknya kabar kasus pencurian di dusun-dusun sebelah yang berbatasan langsung dengan Nanggul.

     Untuk mengantisipasi hal tersebut sekaligus untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban, para pemuda karang taruna membuat papan peringatan yang berisi larangan berburu, larangan masuk bagi pemulung, dan membatasi jam kunjung tamu maksimal sampai dengan jam 21.00. Papan peringatan ini dipasang di setiap sudut atau jalan masuk menuju Dusun nanggul, dengan harapan agar bisa dibaca dan ditaati bagi orang-orang luar yang akan masuk ke Dusun Nanggul.
Untuk lebih menegaskan aturan tentang jam kunjung tamu, pemuda karang taruna juga membuat stiker tentang batas jam kunjung tamu. Stiker tersebut akan ditempel di setiap rumah warga, dengan harapan bisa dibaca dan ditaati bagi warga yang akan bertamu atau menerima tamu.
     Sebelum membuat stiker jam kunjung tamu dan papan peringatan tersebut, terlebih dahulu pemuda karang taruna meminta ijin terlebih dahulu kepada Kepala Dusun, Ketua Pokgiat, Ketua RT, dan para tokoh masyarakat melalui forum pertemuan rutin pokgiat yang diadakan setiap malam minggu pahing. Setelah menerima persetujuan dari para perangkat dusun, barulah pembuatan stiker dan papan peringatan itu dilakukan.

     Stiker jam kunjung tamu dibuat sesuai jumlah rumah/kepala keluarga yang ada di dusun, sedangkan papan peringatan dibuat sejumlah 8 buah, setiap satu RT dipasang 2 buah papan peringatan.

Semoga dengan dibuatnya aturan tersebut, kelestarian alam di Dusun Nanggul tetap terjaga, warga lebih tertib dalam aturan/norma-norma yang berlaku, serta bisa menjaga stabilitas keamanan di Dusun Nanggul.
                                                    


 
 

 
 
 

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

Selamat Idul Fitri 1437 H

Video Pilihan

Foto Pilihan

Popular Posts