Minggu, 03 April 2016

     Pagi itu Minggu 3 April 2016, tampak belasan motor dan puluhan anak muda berkumpul di depan sebuah pos ronda. Mengenakan pakaian safety riding seperti jaket, sepatu, helm, sarung tangan, gerombolan anak muda itu tampak akan berpergian jauh. Siapakah mereka?
     
     Ya, pada hari tersebut gerombolan anak muda yang tergabung dalam karang taruna tri pangudi lestari akan mengadakan kegiatan touring. Selain untuk refreshing dan bersenang-senang, acara touring ini juga dimaksudkan dalam rangka meningkatkan solidaritas dan kebersamaan para anggota diawal periode kepengurusan baru tahun 2016. Tujuan tempat wisatanya adalah di Air Terjun Sekar Langit yang terletak di Kabupaten Magelang.

    Acara ini diikuti oleh sekitar 32 anggota Karang Taruna Tri Pangudi Lestari, dan masing-masing saling berboncengan menggunakan sepeda motor. Jadi ada sekitar 16 motor yang digunakan. Diawali dengan doa bersama, pukul 08.00 WIB rombongan touring para pemuda ini memulai start dari pos ronda di RT 04 Nanggul. Cuaca pada pagi itu sangat cerah, jadi cukup mendukung selama perjalanan berangkat ke lokasi wisata. Selama perjalanan berangkat, sangat lancar dan tidak ada hambatan berarti yang terjadi. Hingga pada pukul 12.10 WIB, sampailah rombongan pada lokasi tujuan wisata yang pertama yakni di Air Terjun Sekar Langit.

     Air Terjun Sekar Langit terletak di Desa Telogorejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Air terjun ini berasal dari Gunung Telomoyo karena memang air terjun ini berada di lereng gunung tersebut. Gunung Telomoyo sendiri membatasi Kota Magelang dengan Kab. Semarang. Air terjun ini memang searah dengan air terjun Seloprojo dari arah Magelang atau pun Salatiga namun lebih dekat dengan Kota Magelang.
Air terjun dengan ketinggian sekitar 30 m ini memiliki beberapa tingkat yang semakin menambah keindahannya. Pintu gerbang menuju wisata air terjun ini sudah nampak dari jalan raya menuju Gn. Telomoyo dari arah pasar Grabag yang ada di kiri jalan. 
     Sebelum sampai di lokasi air terjun, kita bakal melewati jembatan gantung dengen aliran air deras di bawahnya yang tak lain berasal dari air terjun Sekar Langit itu sendiri. Dari situ pun sudah mulai terdengar gemricik betapa derasnya air terjun itu. Terdapat pula legenda yang berkembang di masyarakat sekitar mengenai air terjun ini, yaitu Legenda Jaka Tarub dan Bidadari-bidadari yang mandi di air terjun. Menurut legenda disinilah kejadian itu terjadi, lokasi yang digunakan sebagai tempat mandi para bidadari yang salah satunya tidak bisa kembali ke khayangan karena selendangnya dicuri oleh pemuda setempat bernama Jaka Tarub.

     Pukul 13.30 setelah puas menikmati keindahan sekar langit, perjalanan dilanjutkan ke lokasi wisata berikutnya yakni ke acara festival durian di candimulyo, magelang. Terjadi beberapa gangguan yang menghambat perjalanan, hujan deras tiba-tiba datang. Rombongan pun terpaksa berteduh terlebih dahulu, memakai jas hujan baru melanjutkan perjalanan kembali. Karena cuaca buruk dan jalan yang licin, insiden crash sempat mewarnai perjalanan menuju festival durian. Beruntung tak ada yang mengalami luka serius dalam insiden tersebut. Hingga sekitar jam 14.30 WIB, rombongan telah sampai ke wisata tujuan kedua, yakni di festival durian di Candimulyo.

     Festival Durian Unggul Lokal Candimulyo diadakan dalam rangka memperingati HUT Kota Mungkid yang ke 32 tahun, bertempat di lapangan Kecamatan Candimulyo. Dalam acara tersebut pula akan diadakan serangkaian kegiatan menarik yang berhubungan dengan “si raja buah” itu. Festival Durian Unggul Lokal Candimulyo merupakan kegiatan tahunan sebagai wujud syukur sekaligus perayaan panen buah durian yang selalu melimpah di Candimulyo. Kecamatan Candimulyo memang merupakan salah satu sentra buah durian dan buah-buahan eksotis di Kabupaten Magelang. Ribuan pohon durian ditanam oleh warga Kecamatan Candimulyo, baik di lahan pertanian yang dikelola gabungan kelompok tani maupun di halaman rumah warga. Festival ini juga sekaligus untuk mengangkat buah durian lokal Magelang yang mempunyai kualitas baik dan tak kalah dengan durian dari daerah lain.

     Setelah selesai berpesta dan belanja durian, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan pulang, karena waktu sudah semakin sore. Sebenarnya masih ada satu obyek wisata lagi yang akan dikunjungi, tetapi karena waktu sudah tidak memungkinkan, akhirnya kami sepakat untuk kembali pulang saja. Kami menyempatkan mampir ke kuliner di pinggir jalan untuk makan bersama dan sekedar beristirahat setelah seharian perjalanan jauh.
     Pukul 17.30 sampailah kami ke titik dimana pagi tadi digunakan sebagai start. Setelah doa bersama mengucapkan syukur, rombongan pun dibubarkan, kembali menuju rumah masing-masing. Rasa capek, lelah, pegal-pegal tentu saja sangat terasa setelah seharian menaiki motor ratusan kilometer. Tapi itu semua tentu terbayar dengan rasa senang atas kebersamaan yang sangat erat diantara anggota. Semoga dapat meningkatkan solidaritas, kekompakan dan kebersamaan anggota Karang Taruna, sehingga kedepannya organisasi ini dapat semakin maju lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

Selamat Idul Fitri 1437 H

Video Pilihan

Foto Pilihan

Popular Posts